Sudah sampai puncaknya. Baca notes, blog, tweet, status mahasiswa kedokteran yang isinya whining semua. Mungkin ada yang maksudnya untuk lucu-lucuan saja, tetapi tetap saja tidak terasa benar. Rasanya kenapa tidak ada yang bersyukur sudah menjadi mahasiswa kedokteran, bisa hidup di dalamnya. Memang, tidak saya bantah kalau menjadi mahasiswa kedokteran itu susah. Bukankah itu sudah sepantasnya, apakah menyelamatkan hidup seseorang dan menyembuhkan itu gampang? Kalau perkara gampang, biar saja semua orang menyembuhkan diri mereka sendiri-sendiri. Bahkan, bukan seorang mahasiswa kedokteran pun hidup terlihat susah. Lihat saja orang-orang di pelabuhan, di pasar-pasar. Kurangnya, mereka kurang bergaul dengan berbagai media sosial untuk menyampaikan keluhan-keluhan mereka, yang saya yakini lebih banyak dari kita. Atau, mereka lebih bijak untuk menyimpan keluhan-keluhan itu karena mereka tahu ada begitu banyak untuk disyukuri.
Sadar, kamu sudah memilih kehidupan sebagai mahasiswa kedokteran. Jangan mengeluh terus dengan hidup kamu. Apa kamu tidak pernah terpikir di luar sana, kehidupan seperti apa ? Mungkin saja dengan beratnya kehidupan mahasiswa kedokteran maka kamu bisa lebih diandalkan saat keluar ke masyarakat. Tanggung jawab saat sudah lulus dari sekolah malah lebih berat, apa mau mengeluh juga ? Atau yang tidak kamu sukai adalah ujian-ujian? Bukankah ujian-ujian selalu ada di hidup kita.
Saya pun pernah mengalami masa-masa berat menjadi mahasiswa kedokteran dan rasanya akan terus terasa berat atau malah lebih berat kalau dipikir terus. Mahasiswa, kita dituntut lebih berpikir ke depan, lebih kreatif, lebih bisa menanggung tekanan, bukannya mengeluh dengan keadaan yang sudah ada.
Kalau memang terasa berat, dicarilah solusi untuk memudahkan. Dan, keluarkan mengeluh dari salah satu solusimu. Ayo, jadi mahasiswa kedokteran yang lebih baik dan bertanggung jawab.
sedikit tumpahan rasa terhadap dunia ini.
Tidak ada maksud menyakiti hati siapa-siapa.
Love,
Olivia.
Friday, January 7, 2011
Thursday, January 6, 2011
Like Stars on Earth
Like Stars on Earth adalah salah satu film bollywood. Yup. Film bollywood, first to come in mind is singing. Haha. Film ini memang ada adegan menyanyinya. Jadi jangan khawatir.
Menceritakan tentang kehidupan Ishan, nine years old boy, yang sepertinya sangat bodoh dan tidak ingin melakukan apa pun yang disuruh orang tuanya. Film dibuka dengan menceritakan Ishan senang berkelana daripada belajar. Dunianya seakan hanya penuh dengan warna, anjing, ikan dan layang-layang. Yap, benda-benda yang tak diapresiasi orang-orang.
Nilai yang merah membuat Ayah Ishan sangat marah sehingga mengirim Ishan ke boarding school. Di sana, Ishan yang selama ini cuek saja dengan nilai-nilai merahnya akhirnya menyerah dan menjadi sosok pendiam. Sampai suatu hari, seorang guru pengganti seni masuk dengan teknik berbeda dan mendapati Ishan bukanlah sosok bodoh seperti yang selama ini dicap kepadanya. Ishan ternyata menderita dyslexia yaitu ketidakmampuan membaca dan menulis karena gangguan wiring di otaknya. Huruf-huruf seakan menari saat ditatapnya, inilah yang menyebabkannya susah membaca. Guru ini, dengan sabar mengajari Ishan, yang sejak awal senang melukis, membaca dan menulis. Kehadiran guru inilah yang membawa Ishan ke turning point. Ishan akhirnya bisa membaca dan menulis, berkat guru yang satu ini. Talenta melukisnya juga diakui oleh orang-orang.
Sebagai penonton, kita diajak menyelami dunia Ishan dan benar-benar seperti ada di dalamnya. Yup, dengan mengetahui dan menanganinya maka dyslexia tidak akan menjadi masalah. Bagaimana kita harus melihat seseorang secara keseluruhan, peka dan tidak langsung menghakimi. Apalagi seorang anak-anak. Bila anak-anak menjadi depresi, apa yang akan terjadi ? who knows. Menjadi orang tua itu tidak mudah, harus bisa mengerti anak-anak, kalau tidak bisa-bisa karena orang tua lah anak tidak bisa bersinar seperti seharusnya mereka bisa bersinar. Susah juga ya jadi orang tua :p. Sebuah film yang berbeda, tear-jerker, dan layak ditonton.
Di sini yang menjadi gurunya adalah Aamir Khan, yang terkenal dengan film 3 Idiots. Lihat-lihat film-film Aamir Khan yang lain juga mendapat banyak review bagus. Kalau ada yang punya, bilangin ya.
Big thanks to Mb Lala. Thanks for giving this film :]
If only everyone have this part of sensitivity and love, this whole world would be filled by happiness.
Love, Aubrey
Love, Aubrey. Suzanne LaFleur. 2009. M-Pop (Kelompok Penerbit Matahati). Rating : 4/5 on my own :]
Bisakah hidup jadi lebih buruk bagi seorang anak sebelas tahun ? Aubrey, seorang anak sebelas tahun bangun di pagi hari menemukan bahwa ia ditinggal ibunya. Ia pun mencoba hidup sendiri, tak memberitahu siapa pun tetapi pada akhirnya pasti ada yang tahu bukan ? Aubrey, ditinggal seorang ibu, sebelumnya kehilangan ayah dan adik kecilnya dalam kecelakaan mobil, mengalami hal yang hampir tidak mungkin untuk anak seumurannya. Sedih, tetapi novel ini memuat bagaimana persahabatan dan cinta bisa menyembuhkan luka yang sangat dalam ini. Bukan sekedar buku untuk uraian air mata tetapi ini buku yang cukup kompleks dan menghanyutkan. Konflik yang diciptakan penulis, apakah Aubrey akan kembali dengan ibunya, yang kembali lagi dalam kehidupannya ataukah tetap dengan teman-teman dan orang-orang yang sudah terlanjur ia cintai di lingkungan barunya. Buku yang worthed untuk dibaca. And you can be a tear-jerker for this book, guys !
Saya jatuh cinta dari pertama terhadap Aubrey, bagaimana ia mencoba tidak menyalahkan ibunya padahal memang dalam hati terkecil pasti ada luka itu. Bagaimana sedikit demi sedikit ia memperbaiki robekan kehidupannya untuk kembali seperti dulu, walau tak mungkin tanpa ayah, ibu dan adik kecilnya. Saya marah, marah pada ibunya yang meninggalkan Aubrey. Apa pun alasannya, kehilangan keluarganya, bukankah Aubrey adalah anaknya? Bagaimana seorang ibu tega meninggalkan anaknya S E N DI R I A N? Maaf, saya tak bisa mengerti itu. Yang menjadi salah satu nilai plus juga adalah bagaimana Aubrey dalam mengatasi peristiwa-peristiwa dalam hidupnya adalah dengan menulis surat. Surat yang paling berkesan bagi saya adalah suratnya untuk ayahnya. Sungguh, sangat, menceritakan perasaannya. Dan di akhir buku ini, Aubrey mengambil salah satu keputusan terpenting dalam hidupnya walau baru berumur sebelas tahun.
Bila saya menjadi Aubrey, entah apa yang saya lakukan. Untunglah saya mempunyai orang-orang yang sangat menyayangi saya. Tetapi setiap orang ada masalah sendiri-sendiri bukan ?
Bisakah hidup jadi lebih buruk bagi seorang anak sebelas tahun ? Aubrey, seorang anak sebelas tahun bangun di pagi hari menemukan bahwa ia ditinggal ibunya. Ia pun mencoba hidup sendiri, tak memberitahu siapa pun tetapi pada akhirnya pasti ada yang tahu bukan ? Aubrey, ditinggal seorang ibu, sebelumnya kehilangan ayah dan adik kecilnya dalam kecelakaan mobil, mengalami hal yang hampir tidak mungkin untuk anak seumurannya. Sedih, tetapi novel ini memuat bagaimana persahabatan dan cinta bisa menyembuhkan luka yang sangat dalam ini. Bukan sekedar buku untuk uraian air mata tetapi ini buku yang cukup kompleks dan menghanyutkan. Konflik yang diciptakan penulis, apakah Aubrey akan kembali dengan ibunya, yang kembali lagi dalam kehidupannya ataukah tetap dengan teman-teman dan orang-orang yang sudah terlanjur ia cintai di lingkungan barunya. Buku yang worthed untuk dibaca. And you can be a tear-jerker for this book, guys !
Saya jatuh cinta dari pertama terhadap Aubrey, bagaimana ia mencoba tidak menyalahkan ibunya padahal memang dalam hati terkecil pasti ada luka itu. Bagaimana sedikit demi sedikit ia memperbaiki robekan kehidupannya untuk kembali seperti dulu, walau tak mungkin tanpa ayah, ibu dan adik kecilnya. Saya marah, marah pada ibunya yang meninggalkan Aubrey. Apa pun alasannya, kehilangan keluarganya, bukankah Aubrey adalah anaknya? Bagaimana seorang ibu tega meninggalkan anaknya S E N DI R I A N? Maaf, saya tak bisa mengerti itu. Yang menjadi salah satu nilai plus juga adalah bagaimana Aubrey dalam mengatasi peristiwa-peristiwa dalam hidupnya adalah dengan menulis surat. Surat yang paling berkesan bagi saya adalah suratnya untuk ayahnya. Sungguh, sangat, menceritakan perasaannya. Dan di akhir buku ini, Aubrey mengambil salah satu keputusan terpenting dalam hidupnya walau baru berumur sebelas tahun.
Bila saya menjadi Aubrey, entah apa yang saya lakukan. Untunglah saya mempunyai orang-orang yang sangat menyayangi saya. Tetapi setiap orang ada masalah sendiri-sendiri bukan ?
It's true, friendship and love can heal people. Even at the worst time.
Tuesday, January 4, 2011
Goodreads : Cara Baru Tumbuhkan Gairah Membaca
Baru-baru ini saya membuat akun Goodreads. Goodreads adalah situs sosial untuk para pembaca buku. Salah, pecinta buku. Mengapa saya membuat akun Goodreads? Ini akibat perjalanan saya mencari buku-buku di internet. Search engine seperti Google seringkali membawa saya ke situs ini. Setelah melihat-lihat cukup lama, ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan mempunyai akun di Goodreads. Pertama, ada list buku-buku terbaik, klasik, yang tidak boleh dilewatkan, dan sebagainya.
Kedua, ada grup-grup baca yang pastinya akan membantu kita dalam mencari buku, bertukar pikiran atau sekadar mencari teman berbicara. Di sini, semua pengguna bisa mereview buku yang telah mereka baca dan memberi rating.
Ketiga, ada fasilitas menambahkan buku di 'shelf' yang di sana bisa kita masukkan tanggal pembelian, tanggal mulai membaca, sampai tanggal selesai membaca. Oh iya, ada juga keterangan apa kita punya copy buku, beli dimana, kondisi buku sekarang, juga sudah berapa kali membaca.
Keempat, namanya juga situs sosial, kita bisa terhubung dengan teman-teman kita yang juga punya akun Goodreads. Bisa saling melihat koleksi buku masing-masing sehingga memudahkan untuk pinjam-meminjam (ini yang saya incar..hehehe).
Tidak ada ruginya bahkan banyak untungnya, bila anda membuat akun goodreads ini. Daripada buka facebook atau twitter saja, lebih baik punya Goodreads juga :]
Hi,
Checkout my reading list on Goodreads - where you can see what your friends are reading.
http://www.goodreads.com/
- The Goodreads team
Yang tertarik, silahkan membuat akun Goodreads dan mengundang saya sebagai teman. klik sini untuk akun goodreads saya.
First small step*
1. What would make me happier ?
Got good grades, have time to spend my hobby, upgrade my skill of writing and reading, and wiser.
2. What is a concrete action that would bring about change?
Study with all my will, just break with music or one minute internet :p
Spend at least 1 hour a week for my hobby,
Write and read anything constantly at least one each a week
Always ask myself before doing something
3. Am I a ‘yes’ resolver or a ‘no’ resolver?
Of course a yes resolver , must be.
4. Am I starting small enough?
They are a bit too big steps for now. I will make some points again.
5. How am I going to hold myself accountable?
Write down at my planning agenda and read every morning. I think in this way, the resolutions I have made would keep buzzing in my head. It will be hard to forget. And take 10 minutes at the end of the day to review what I have done of the day.
Have a happy life-life full of beauty !
EPub, Electronic Publishing : Masa Depan Ebook
Akun Goodreads sudah dibikin, beberapa buku yang pernah dan akan dibaca juga sudah dimasukkan. Tinggal cari update terbaru. Jadilah saya mencari-cari ebook untuk buku-buku top 100 Amazon. PDF? Masih banyak tetapi sekarang format baru yang lebih hemat kapasitas dan gampang adalah EPub (Electronic Publishing = open ebook). Banyak ebook sudah memakai format ini. EPub ini sendiri tidak bisa terbilang baru namun untuk saya dan teman-teman yang kurang update teknologi, pasti belum tahu.
Nah, dengan format baru tentu saja kita mesti mencari reader nya.
Dari hasil pencarian saya, pembaca paling terkenal adalah Bookworm. Bookworm merupakan media pembaca online sehingga mudah untuk diakses di handphone, tempat wifi, etc.
Top #2 adalah Add-on untuk Firefox, tentu saja ini handy. Siapa yang tidak punya firefox sekarang ini?
Yang ketiga, Stanza, lebih terkenal khusus untuk produk-produk Apple seperti Iphone, Ipad, dan Ipod Touch. Namun , sudah ada versi desktopetc untuk Windows maupun Mac. Kelebihan Stanza, EPub yang diimpor untuk dibaca bisa diekspor dalam berbagai format seperti mobipocket, mobile phone, kindle, etc.
Saya pribadi lebih memilih Mobipocket untuk komputer saya karena interface yang mudah dan lengkap. Stanza mungkin cocok bila di media kecil seperti Iphone karena memang butuh yang simpel.
Keempat, Mobipocket, yang sudah cukup terkenal di antara pengguna smartphone. Untuk aplikasi ini, memudahkan pengguna untuk mengorganisir ebook sehingga menjadi menyenangkan.
Readers EPub, seperti Stanza dan Mobipocket, bisa membaca format-format lain seperti pdf, word, html, dan sebagainya.Format ini sudah banyak tersebar di internet sehingga bisa diakses dengan mudah. Beberapa situs gratis untuk download ribuan EPub gratis berbahasa inggris klik sini atau sini
Nah, dengan format baru tentu saja kita mesti mencari reader nya.
Dari hasil pencarian saya, pembaca paling terkenal adalah Bookworm. Bookworm merupakan media pembaca online sehingga mudah untuk diakses di handphone, tempat wifi, etc.
Top #2 adalah Add-on untuk Firefox, tentu saja ini handy. Siapa yang tidak punya firefox sekarang ini?
Yang ketiga, Stanza, lebih terkenal khusus untuk produk-produk Apple seperti Iphone, Ipad, dan Ipod Touch. Namun , sudah ada versi desktopetc untuk Windows maupun Mac. Kelebihan Stanza, EPub yang diimpor untuk dibaca bisa diekspor dalam berbagai format seperti mobipocket, mobile phone, kindle, etc.
Saya pribadi lebih memilih Mobipocket untuk komputer saya karena interface yang mudah dan lengkap. Stanza mungkin cocok bila di media kecil seperti Iphone karena memang butuh yang simpel.
Keempat, Mobipocket, yang sudah cukup terkenal di antara pengguna smartphone. Untuk aplikasi ini, memudahkan pengguna untuk mengorganisir ebook sehingga menjadi menyenangkan.
Readers EPub, seperti Stanza dan Mobipocket, bisa membaca format-format lain seperti pdf, word, html, dan sebagainya.Format ini sudah banyak tersebar di internet sehingga bisa diakses dengan mudah. Beberapa situs gratis untuk download ribuan EPub gratis berbahasa inggris klik sini atau sini
Monday, January 3, 2011
5 Questions To Help You Make Effective New Year's Resolutions
Just blogwalking to my new book, The Happiness Project's blog. Found this ! Love to share
Every Wednesday is Tip Day -- or List Day, or Quiz Day.This Wednesday: Five questions to help you make effective New Year's resolutions.
Forty-four percent of Americans make New Year’s resolutions, and I know I always do. I’m more inclined to make resolutions than ever, in fact, because if my happiness project has convinced me of anything, it has convinced me that resolutions – made right – can make a huge difference in boosting happiness.
So how do you resolve well? This is trickier than it sounds. Here are some tips for making your resolutions as effective as possible. Remember, right now, you’re in the planning stage. Don’t feel like you have to do anything yet! Just start thinking about what would make 2011 a happier year.
1. Ask: “What would make me happier?” It might having more of something good – more fun with friends, more time for a hobby. It might be less of something bad – less yelling at your kids, less nagging of your spouse. It might be fixing something that doesn’t feel right – more time spent volunteering, more time doing something to make someone else happier. Or maybe you need to get an atmosphere of growth in your life by learning something new. (These questions relate to the First Splendid Truth.)
2. Ask: “What is a concrete action that would bring about change?” One common problem is that people make abstract resolutions, which are hard to keep. “Be more optimistic,” “Find more joy in life,” “Enjoy now,” are resolutions that are hard to measure and therefore difficult to keep. Instead, look for a specific, measurable action. “Distract myself with fun music when I’m feeling gloomy,” “Watch at least one movie each week,” “Buy a lovely plant for my desk” are resolutions that will carry you toward those abstract goals.
3. Ask: “Am I a ‘yes’ resolver or a ‘no’ resolver?” Some people resent negative resolutions. They dislike hearing “don’t” or “stop” (even from themselves) or adding to their list of chores. If this describes you, try to find positive resolutions: “Take that dance class,” “Have lunch with a friend once a week.” Or maybe you respond well to “no.” I actually do better with "no" resolutions; this may be related to the abstainer/moderator split. A lot of my resolutions are aimed at getting me to stop doing something, or to do something I don’t really want to do -- such as Don't expect gold stars. There’s no right way to make a resolution, but it’s important to know what works for you. As always, the secret is to know your own nature.
4. Ask: “Am I starting small enough?” Many people make super-ambitious resolutions and then drop them, feeling defeated, before January is over. Start small! We tend to over-estimate what we can do over a short time and under-estimate what we can do over a long time, if we make consistent, small steps. If you’re going to resolve to start exercising (one of the most popular resolutions), don’t resolve to go to the gym for an hour every day before work. Start by going for a ten-minute walk at lunch or marching in place once a day during the commercial breaks in your favorite TV show. Little accomplishments provide energy for bigger challenges. Push yourself too hard and you may screech to a halt.
5. Ask: “How am I going to hold myself accountable?” Accountability is the secret to sticking to resolutions. That’s why groups like AA and Weight Watchers are effective. There are many ways to hold yourself accountable; for example, I keep my Resolutions Chart (if you’d like to see my chart, for inspiration, email me at gretchenrubin1 [at] gmail.com--don't forget the "1"). Accountability is why #2 is so important. If your resolution is too vague, it’s hard to measure whether you’ve been keeping it. A resolution to “Eat healthier” is harder to track than “Eat salad for lunch three times a week.”
If you want to make 2011 a happier year, please consider joining the 2011 Happiness Challenge! I'm having trouble getting the link to work properly, but I'll get it! By officially signing up, studies show, you help yourself better stick to your resolutions. More info to come -- soon, I hope.
http://www.happiness-project.com/
The Happiness Project
Kemarin, sehabis gereja, saya segera menuju gramedia. Sudah lama rasanya tidak ke gramedia. Ah, teringat hasrat saya satu minggu terakhir untuk berbelanja buku online. Entah ada angin apa. Sesampainya di Gramedia, saya sepertinya orang pertama yang masuk pagi itu, sepi sekali kondisi gramedia saat itu. Para petugas menyapa dengan ramah. Pada saat-saat biasa, mereka tidak pernah menyapa, paling banter senyum kecil saja. Sesuai pertimbangan-pertimbangan yang sejak kemarin telah saya buat, saya putuskan berkeliling dunia di Gramedia (Ah!). Tujuan utama tentu saja bagian novel fantasi. Setelah cukup lama melihat-lihat, mengamati satu-persatu buku yang cover nya menarik perhatian, saya putuskan mengambil beberapa buku yang sebelumnya saya cari di toko buku online. Betapa beruntungnya saya ! Keenam seri novel itu lengkap berdampingan di salah satu sudut Gramedia.
Menuju kasir, saya melihat satu buku. Buku yang sejak beberapa kali kunjungan saya, menarik perhatian saya di tempat buku-buku baru. Biru muda, dengan tulisan lucu dan design sampul yang chic. The Happiness Project. Menarik bukan ? Saya sempatkan melihat sinopsis buku ini dan saya pun jatuh cinta dengannya. Berkisah tentang pencarian kebahagiaan seorang blogger, bagaimana ia menerapkan berbagai pendapat mengenai kebahagiaan dan juga berdasarkan pengalaman orang lain mau pun dirinya sendiri, selama satu tahun penuh. Ini seperti kata pepatah dari mata turun ke hati, ehm, dalam kasus saya naik lagi ke otak :]. Jadilah saya membeli banyak buku hari itu.
Pulang, tidak sabaran saya langsung membuka penutup plastik The Happiness Project, membaca satu lembar pengantar dan... berhenti. Saya harus fokus untuk besok lagi. Biarlah satu lembar kata pengantar ini memuaskan saya untuk saat ini, pikir saya. Satu lembar, dan saya benar-benar jatuh cinta dengan buku ini. Ini seperti langkah-langkah kecil 'baby steps' untuk mendapat kebahagiaan. Baby steps yang saya kenal pertama kali dari buku 7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif, muncul lagi di sini dan saya harap saya akan mencintainya!
Kisah untuk semua orang mungkin berbeda tetapi selalu ada yang bisa dipelajari dari orang lain, saya percaya itu. Dan mungkin untuk beberapa tulisan ke depan akan membahas hal ini. Jadi tetap ikuti ya !
Menuju kasir, saya melihat satu buku. Buku yang sejak beberapa kali kunjungan saya, menarik perhatian saya di tempat buku-buku baru. Biru muda, dengan tulisan lucu dan design sampul yang chic. The Happiness Project. Menarik bukan ? Saya sempatkan melihat sinopsis buku ini dan saya pun jatuh cinta dengannya. Berkisah tentang pencarian kebahagiaan seorang blogger, bagaimana ia menerapkan berbagai pendapat mengenai kebahagiaan dan juga berdasarkan pengalaman orang lain mau pun dirinya sendiri, selama satu tahun penuh. Ini seperti kata pepatah dari mata turun ke hati, ehm, dalam kasus saya naik lagi ke otak :]. Jadilah saya membeli banyak buku hari itu.
Pulang, tidak sabaran saya langsung membuka penutup plastik The Happiness Project, membaca satu lembar pengantar dan... berhenti. Saya harus fokus untuk besok lagi. Biarlah satu lembar kata pengantar ini memuaskan saya untuk saat ini, pikir saya. Satu lembar, dan saya benar-benar jatuh cinta dengan buku ini. Ini seperti langkah-langkah kecil 'baby steps' untuk mendapat kebahagiaan. Baby steps yang saya kenal pertama kali dari buku 7 Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif, muncul lagi di sini dan saya harap saya akan mencintainya!
Kisah untuk semua orang mungkin berbeda tetapi selalu ada yang bisa dipelajari dari orang lain, saya percaya itu. Dan mungkin untuk beberapa tulisan ke depan akan membahas hal ini. Jadi tetap ikuti ya !
Just Drop By
Just drop by to say it's been a while, right ?
I am going to have this blog updated soon ! after my exam. wish the best this time :]]
I am going to have this blog updated soon ! after my exam. wish the best this time :]]
Subscribe to:
Posts (Atom)